Sunday, January 14, 2018

Ritual Sembahyang Po Un di Gang Lombok Semarang







Sembahyang Po Un ini untuk memohon berkah, nasib baik, perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan dan para Dewa.
Sebanyak 1.007 umat mengikuti sembahyang Po Un atau ritual tolak bala di kawasan Gang Lombok Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2018). Ritual tolak bala yang digelar Yayasan Tjie Lam Tjay ini bertujuan untuk memohon berkah, nasib baik, perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan dan para Dewa.

Ritual Po Un Jaga Keselarasan Manusia

Ribuan warga Tionghoa dari berbagai kota di Jateng, kemarin (14/1), mengikuti ritual Cisuwak atau Po Un di halaman Yayasan Tjie Lam Tjey, Jalan Gang Lombok,  untuk menolak balak.
Kegiatan cisuwak ini dilakukan agar ditahun baru Imlek 2018 atau shio anjing ini menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ritual dipimpin oleh Bhiksu dari Jakarta, Sin Chen dan Darmanto. Kegiatan sembahyang diawali dengan pembacaan doa-doa paritha suci dan dilanjutkan dengan membakar kertas doa.
Ketua Yayasan Tjie Lam Tjey, Wong Aman Gautama mengatakan, ritual Po Un ini selalu dilakukan agar dibtahun baru ini kehidupan warga menjadi lebih baik dari tahun kemarin. Menurutnya sembayang Po Un dilaksanakan untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam semesta. Manusia merupakan bagian dari alam semesta ini berada dalam posisi yang tidak harmonis dengan pergerakan alam semesta.
“Sehingga perlu kiranya agar setiap manusia dapatr mengikuti ritual Po Un ini,” imbuhnya.
Biasanya kegiatan Po Un ini dilakukan setelah dewa turun dari langit, atau Cia wek ce shi atau tanggal 4 bulan 1 penanggalan Imlek. Dan warga Tionghoa percaya bahwa setiap orang yang lahir memiliki chiong / kias dari masing-masing shio.
“Maka chiong inilah yang harus dicocokkan dengan shio setiap orang dan shio setiap tahunnya,” ungkapnya

Umat Tri Dharma Sembahyang Mohon Keselamatan

SEMARANG,suaramerdeka.com- Yayasan Tjie Lam Tjay menggelar sembahyang Po Un atau yang dikenal dengan ritual tolak bala di Jalan Gang Lombok Semarang, Minggu (14/1).
Ritual ini bertujuan untuk memohon berkah, nasib baik, perlindungan serta keselamatan kepada Tuhan dan para Dewa. Sembahyang ini diikuti oleh 1.007 umat yang ingin namanya didoakan agar mendapatkan keselamatan.
Aman Gautama Ketua Yayasan Tjie Lam Tjay mengatakan sembahyang Po Un mempunyai arti Po adalah jaminan dan Un adalah keselamatan sehingga diartikan meminta jaminan keselamatan untuk satu tahun kedepan.
Prosesi acara dimulai dengan sembahyang ucapan terimakasih kepada Tuhan dan Dewa yang sudah melindungi umatnya dalam satu tahun.  Pemimpin ritual membacakan doa atau mantra diikuti oleh umat yang cara penyampaiannya dengan dilantunkan.

"Intinya memohon perlindungan selama setahun dan doa tolak bala ini semua sifatnya universal yang tidak jiong boleh ikut, tujuannya agar semua  bisa dilindungi oleh Tuhan dan dewa selamat lancar sejahtera serta khusunya untuk negara Indonesia bisa tentram dan damai," katanya.
Hampir setiap klenteng menggelar sembahyang Po Un karena ritual tersebut sudah menjadi tradisi bagi umat keturunan Tionghoa. Meskipun dalam pelaksanaan ada perbedaan di masing-masing klenteng namun tujuannya sama yakni untuk meminta keselamatan.
(Cun Cahya /SMNetwork /CN38 )

Read more ...